
Pada awal Desember 2024, bencana pergerakan tanah dan longsor melanda Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan, memaksa sekitar 45 kepala keluarga atau 90 jiwa mengungsi ke masjid dan rumah kerabat yang lebih aman.
Selain itu, longsor juga terjadi di Kampung Mayak, Desa Bojongkembar, yang menyebabkan warga setempat mengungsi dan mengamankan barang-barang mereka karena khawatir akan longsor susulan.
Bencana ini tidak hanya merusak pemukiman, tetapi juga infrastruktur vital. Tercatat enam titik jalan provinsi di Sukabumi terputus akibat longsor dan pergerakan tanah, menghambat mobilitas dan distribusi bantuan ke daerah terdampak.
Pemerintah dan berbagai pihak terkait telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang mengungsi di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar. Kementerian Sosial, misalnya, menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp1 miliar untuk korban banjir dan longsor di Sukabumi
Selain bantuan material, layanan dukungan psikososial juga diberikan kepada para penyintas bencana untuk membantu mereka pulih dari trauma akibat bencana alam ini.
“Kami terus memantau lokasi rawan longsor untuk mencegah korban jiwa dan memastikan bantuan logistik sampai kepada para pengungsi.”